Minggu, 24 Januari 2021

Pic Source: unsplash

Sebuah topik yang klise rasanya ketika kita mendengarkan kata “jangan pernah libatkan cinta dalam persahabatan” terkhusus dalam persahabatan antara pria dan wanita. Ya! Memang terdengar klise dan random banget topik bahasan aku dalam blogpost kali ini, mengingat aku menulis blogpost yang klise ini di malam minggu. Meski klise namun hal ini sering muncul bukan. Rasa cinta adalah anugerah indah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap makhluk ciptaanNya. Namun apa jadinya jika hal ini muncul secara tiba-tiba di tengah persahabatan yang telah lama terjalin di antara dua insan (pria dan wanita). Ya otomatis hanya dua jalan yang muncul (biasanya), yaitu persahabatan tetap berlanjut atau berhenti begitu saja. Bagaimana jadinya jika rasa cinta itu muncul tiba-tiba, lalu apa yang akan kamu lakukan.

Dilansir dari wikipedia, persahabatan adalah hubungan antar pribadi yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung satu sama lain antara dua atau lebih entitas sosial, yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, afeksi, dan perasaan. Hubungan persahabatan memanglah lebih akrab dan lebih intens dari sekedar pertemanan. Ketika masa kanak-kanak kita biasanya memilih teman berdasarkan adanya persamaan pemikiran, hobi (kesenangan akan suatu hal), dan bahkan mengabaikan gender. Namun ketika kita beranjak dewasa, terkadang muncul ketertarikan terhadap lawan jenis yang notabene adalah sahabat kita sendiri.

 Terbiasa menghabiskan waktu bersama, sharing berbagai problema kehidupan yang tengah dilalui, saling support ketika tertimpa musibah, berbagi kebahagiaan dan berbagi kesedihan, segala hal tersebut dilakukan dengan tanpa mengharap imbalan, itulah hal yang biasa dilakukan oleh sahabat. Hal inilah yang memicu munculnya perasaan cinta ditengah-tengah persahabatan antara dua insan (pria dan wanita), sebagaimana pepatah jawa mengatakan “witing tresno jalaran soko kulino” yang artinya “cinta tumbuh (muncul) lantaran terbiasa”. Kita memang tak pernah tahu kapankah rasa cinta itu akan muncul menyeruak dalam diri kita dan memang kita juga tidak bisa meminta kepada siapakah rasa cinta itu akan bertangga. Sejatinya munculnya rasa cinta antara dua insan yang berlawanan jenis (pria dan wanita) itu adalah wajar dan manusiawi. Hal ini selaras dengan pernyatan John Mathews, seorang psycotherapist di Richmond:

“Secara umum, saya rasa normal-normal saja memiliki rasa ketertarikan satu sama lain. Bagaimanapun juga kita adalah manusia. Hanya yang terpenting adalah perlu diciptakan batasan-batasan yang sehat dalam pertemanan” dikutip dari guesehat.

 Kecenderungan untuk mengutarakan rasa cinta yang kita miliki biasanya akan menyeruak ketika kita tengah jatuh cinta. Namun pernahkah kalian membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya, bagaimana “nasib” persahabatan yang sudah lama kalian jalin. Siapkah akan segala konsekuensi yang akan kalian terima karenanya. Disini bukan maksut hati untuk menghakimi. Namun, sebelum mengutarakan rasa cinta yang ada pada hati kalian, sudahkah kalian menggali lebih dalam bagaimana perasaan “sahabat” kalian kala ini, apakah rasa yang sama jua dirasakan olehnya atau hanya rasa sepihak yang ada.

Begitu banyaknya pertanyaan yang harus digali dan ditemukan jawabannya, serta satu hal yang tak boleh untuk dilewatkan yakni persiapkan hati anda. Hal ini untuk berjaga-jaga jikalau nantinya cinta anda berakhir dengan bertepuk sebelah tangan. Ketika segala perhatian untuk sahabat anda (pria atau wanita) menuntut balasan cinta (menuntut ia juga membalas rasa cinta anda), itu artinya persahabatan yang anda jalin sudah tidak sehat. Meski rasa cinta yang muncul itu bersifat manusiawi dan normal, namun sejatinya dalam hubungan persahabatan yang sejati mestinya ada batasan hal-hal tertentu yang tidak boleh dilanggar.

Jika dalam berbagai film dan juga drama mengisahkan persahabatan yang berakhir dengan percintaan, namun jangan lupakan bahwa kemungkinan persahabatan juga bisa berubah menjadi permusuhan ketika rasa cinta berakhir dengan cinta yang tak berbalas. Hal ini bisa saja terjadi ketika hati tidak siap untuk merasakan sebuah penolakan pasca mengutarakan rasa cintanya. Itulah mengapa penting untuk menguatkan dan menyiapkan hati yang legowo untuk menerima segala konsekuensi yang akan diterima nantinya, guna menstabilkan keadaan yang ada.

Jika dirasa ragu bahwa si dia juga memilik rasa yang sama, alih-alih menyatakan cinta, lebih baik memendamnya atau melupakannya jika anda ingin persahabatan tetap bisa berjalan dengan baik. Namun jika anda yakin 1.000% bila rasa yang dia rasakan sama dengan perasaan anda, dan hubungan anda dengan dia akan berakhir bahagia (happily ever after) maka tidak ada salahnya untuk mencoba mengutarakannya. Namun anda harus siap dengan segala konsekuensinya, jangan sampai muncul rasa canggung akibat pernyataan cinta yang anda lakukan apalagi sampai berahir dengan permusuhan. Jangan sampai!! Pahamilah konsep bahwa urusan hati dan perasaan cinta itu tidak bisa dipaksa.

Perubahan dari persahabatan menjadi permusuhan pasca pernyatan cinta, biasanya muncul karena adanya penolakan dari salah satu pihak. Jika pihak yang ditolak tidak siap untuk menerima penolakan biasanya persahabatan akan berujung pada permusuhan, bahkan hal ini terdengar tidak adil bagi sang penolak mengingat cinta itu tak bisa dipaksakaan. Lain halnya jika pasca penolakan, kedua pihak memilih legowo untuk menerima keputusan yang ada. Maka persahabatan dapat terus terjalin, meski tidak dapat dipungkiri bahwa rasa canggung pasti muncul ke permukaan pasca penolakan tersebut.

Lalu bisakah terjalin persahabatan yang sejati antara pria dan wanita? Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. Tergantung pada kedua insan yang menjalaninya, tergantung pada pilihan mana yang mereka ambil. Memilih untuk tetap mempertahankan persahabatan yang sudah terjalin atau bahkan memilih untuk mengubahnya menjadi hubungan percintaan. It’s depend on your choices. Menciptakan batasan pada diri sendiri untuk tidak melakukan ini dan itu dalam hubungan persahabatan antara pria dan wanita dapat membuatnya berlangsung lebih lama.

Be wise on your choices! Kenali lebih dalam keadaan yang ada dan jangan memaksakan keadaan. Karena hidup tak seindah dalam drama korea, yang begitu manis dan penuh cinta. Terkadang hidup berjalan tak sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun percayalah rencana Tuhan jauh lebih indah dari rencana kita.

Terimakasih sudah baca,


 

2 komentar

Kalau pengalaman saya, sulit rasanya bisa menjalin persahabatan terkhusus yang intens, antara beda jenis kelamin, karena pasti bakal ada rasa, entah keduanya, atau salah satu pihak.

That's why, udah diatur sama Allah, batas antara laki perempuan yang bukan mahrom.

So, saya tidak setuju, persahabatan beda jenis kelamin tetap diintenskan, terutama buat yang sudah menikah :)

REPLY

Setuju mbak rey,
Memang jika sudah muncul cinta di tengah persahabatan, maka semuanya menjadi semakin rumit.

Dan bagi yang sudah menikah memang haruslah lebih ekstra dalam penerapan batasan-batasannya, demi menjaga perasaan pasangan kita

REPLY

Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates & MyBloggerThemes