Jumat, 27 November 2020



Dalam blogpost kali ini aku bakal ngebahas sesuatu yang sedikit lebih berbeda dari biasanya. Jika biasanya aku mengulas seputar make up, skincare, dan segala printilan-printilannya, maka kali ini aku akan mengulas seputar toxic people. Belakangan ini pasti kalian sering banget denger istilah "toxic people" baik itu di media cetak, sosial media, bahkan dalam perbincangan sehari-hari. Tapi tahukah kamu sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan toxic people itu. Dikutip dari popmama seperti artinya toxic people atau orang beracun adalah orang yang menyebarkan aura negatif untuk orang ataupun lingkungan sekitarnya. Bahkan tanpa kita sadari diri kita juga bisa menjadi toxic bagi orang lain hlo! who knows.

 

Dari laman popmama menyebutkan, toxic people memiliki 7 kriteria khusus, diantaranya yaitu:

1.      ghosting yakni memutuskan hubungan dengan orang lain dengan tanpa alasan ataupun pertanda yang jelas. 

2.      narsis yakni selalu memuji dan membanggakan diri sendiri. 

3.    selalu mengkritik, entah baik ataupun tidak seorang toxic people akan selalu dapat menemukan celah untuk mengkritik sesuatu yang menurutnya sesuatu hal tersebut tidak sesuai dengan keinginannya.

4.      penghasut.

5.      pencari perhatian.

6.      merasa diri paling benar dan paling hebat (dikenal sebagai sindrom thanos).

7.      tidak dapat berempati pada orang lain.

 

Menjadi seorang toxic people akan sangat menggangu orang lain, bahkan dapat memperburuk citra diri sendiri di hadapan orang lain. Dari seorang toxic people munculah beberapa hal yang akrab disebut dengan toxic relationship, toxic friends, dan lain-lain. Begitu banyak dampak buruk yang timbul dari seorang toxic people bukan.

Toxic people tak hanya ada di dunia nyata saja, namun banyak juga toxic people bertebaran di dunia maya. Sadarkah kamu, ketika kamu meninggalkan komentar-komentar negatif yang bersifat mengintimidasi pada postingan di sosial media milik orang lain maka tanpa disadari anda sudah menjadi toxic people hlo guys, bukan hanya untuk si pemilik akun saja tapi bagi pengguna sosial media lainnya pula yang turut membaca komentar yang kamu tinggalkan. Bahkan jika si pemilik akun merasa terganggu dan tidak senang dengan komentar negatif yang kamu tinggalkan, hal ini akan berujung pada penuntutan untuk klarifikasi, permintaan maaf, atau bahkan sampai pada pelaporan ke pihak yang berwajib. 

Begitu besarnya efek buruk yang dapat ditimbulkan dari sikap toxic people yang selama ini mungkin tidak kita sadari, dan cenderung kita abaikan. Setelah mengenali ciri-ciri toxic people, kini saatnya kita mencari cara untuk menghadapi toxic people secara bijak agar kita dapat mengurangi energi negatif yang ada di lingkungan sekitar kita, dan mengubahnya dengan berbagai energi positif yang lebih baik. Untuk menghadapi  toxic people bisa kamu coba beberapa langkah berikut ini;

1.     Lebih peduli

Jika seseorang yang biasanya selalu bersamamu dekat dengan kamu tiba-tiba menghilang, maka cobalah tanyakan ada masalah apa. Jangan merasa ragu untuk bertanya terlebih dahulu. Gali dan pahami masalah apa yang tengah berlangsung diantara kalian berdua. Temukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut, jangan biasakan mendahulukan emosi karena hal-hal yang belum tentu kebenarannya. Jangan ragu untuk meminta maaf meskipun kesalahan bukan ada pada anda, jika masalah tersebut muncul akibat kesalahpahaman semata.

2.   Toleransi

Kita harus memahami bahwa sejatinya kita tidak bisa membuat semua orang mencintai dan menyukai kita, karena hal tersebut tidak  mungkin terjadi. Oleh karenanya, kita harus lebih bertoleransi kepada orang-orang di sekitar kita. Tidak perlu memaksakan kehendak kita menjadi kehendak orang lain, karena sejatinya perbedaan itu ada untuk saling melengkapi entah itu dalam hubungan persahabatan, percintaan, kemitraan bisnis, dll.

3.     Bicara dari hati

Jika kita mengetahui dengan pasti adanya sebuah kesalahan ataupun hal yang tidak semestinya dilakukan oleh toxic people, apabila memungkinkan maka bicarakan hal tersebut dari hati ke hati. Beritahukan kesalahan yang telah terjadi, berikan nasehat baik yang disampaikan dengan lembut tanpa melukai hati orang tersebut. Bicara dari hati ini hanya bisa terjadi jika kita mengenal dengan baik, atau bahkan memiliki hubungan dekat orang yang terindikasi sebagai toxic people tersebut.

4.    Hindari

Seperti yang kita ketahui, ada pepatah yang mengatakan; banyak teman banyak rejeki, berteman tanpa pandang bulu (berteman itu dengan siapa saja tanpa pilih-pilih). Pepatah tersebut memanglah benar adanya, namun apa yang terjadi jika kita berteman dan bergaul dengan toxic people. Jika seorang toxic people yang tidak bisa dan tidak mau berubah, maka niscahya dia akan selalu menebarkan aura negatif untuk orang dan lingkungan di sekitarnya. Jika memang tidak memang memungkinkan untuk bicara dari hati, memberi tahukan kesalahan apa yang terjadi, dan mengganti energi negatif dengan energi positif maka salah satu cara terbaiknya adalah hindari. Menghindar ataupun mengurangi kemungkinan timbulnya energi-energi negatif dari seorang toxic people merupakan salah satu upaya teraman untuk menghindarkan diri dari aura negatif yang mungkin timbul dari si toxic poeple. Menghindar bukan berarti tidak berteman kembali, namun hanya mengurangi intensitas kemungkinan munculnya hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Dampak dari toxic people dapat menyebabkan munculnya rasa tidak bahagia, rasa insecure, hancurnya suatu hubungan, tidak terselesaikannya suatu projek kerjaan, dll. Oleh karenanya kita harus berupaya untuk mengubah energi negatif tersebut dengan energi yang lebih positif, hal ini bisa kita mulai dengan diri kita sendiri untuk senantiasa berupaya menghindari kemungkinan timbulnya toxic people dalam diri kita sendiri. Jika kita tidak menyukai hal buruk yang timbul dari efek toxic people, maka usahakan sebisa mungkin agar kita juga tidak muncul ke permukaan sebagai toxic people bagi orang lain. Sebagaimana pepatah mengatakan

“if you don’t like something someone did to you, don’t repeat the circle” kristen butler

Artinya, jika kamu tidak menyukai apa yang orang lain lakukan kepadamu, maka jangan lakukan hal yang sama kepada orang lain. Disini kita diingatkan untuk lebih bertoleransi dan lebih peduli terhadap orang lain dan lingkungan di sekitar kita, demi terciptanya kedamaian dan kebahagiaan.

Terimakasih sudah baca,


 

Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates & MyBloggerThemes